Bakat atau Kerja Keras Untuk Mencapai Keberhasilan ?

Acap kali orang bilang bahwa seseorang ini sukses karena memang punya bakat luar biasa dalam bidangnya. Kalimat ini sangat lumrah didengar, namun ternyata yang tak disadari adalah bahwa bakat yang seolah jatuh dari langit itu ternyata pada mulanya juga buah dari kerja keras dan deliberate practice yang dilakukan sejak usia dini.

Artinya ternyata bakat atau talent itu juga merupakan sebuah proses yang dibentuk secara sengaja sejak usia dini. Jadi bukan mendadak datang dari sononya. Misanyal : Mozart berlatih piano sejak usia 3 tahun secara spartan. Warren Buffet sudah belajar investasi saham sejak kelas 4 SD. Dan Bill Gates sudah belajar mati-matian tentang programming sejak sekolah SMP – saat teman-temannya masih dimanjakan oleh orang tuanya.

Jika kita merujuk perjalanan kehidupan Nabi Muhammad saw., ternyata talent dapat terbentuk dari situasi dan kondisi perjalanan hidup seseorang misalnya nabi Muhammad saw., sejak lahir sudah menjadi yatim. Tidak lama kemudian ibunda Aminah wafat saat ia berusia enam tahun hingga selanjutnya hidup dengan kakeknya Abdul Muttalib, ternyata kakeknya pun dua tahun wafat dan lalu tinggal bersama pamannya. Nabi Muhammad saw., pernah menjadi pengembala, pernah menjadi pedagang. Artinya, pengalaman demi pengalaman yang dialami Nabi pun ternyata dapat membentuk bakat dan kepribadian beliau sebagai manusia.

Ada peneliti yang ingin membuktikan bahwa bakat itu bisa dibentuk. Ia bikin iklan siapa yang mau menikah dengannya. Syarat : dia harus rela semua anak-anaknya kelak akan digembleng menjadi pecatur sejak usia 3 tahun.

Akhirnya ada ya mau. Demikianlah, pasangan itu lalu menikah dan punya 3 anak perempuan. Sesuai rencana eksperimennya, sejak usia 3 tahun, ketiga anak ini dijejali dengan semua hal tentang ilmu catur. Mereka digembleng mati-matian sejak usia amat dini untuk mencintai dan ahli main catur.

Padahal ayahnya bukan pecinta catur, dia hanya seorang peneliti yang sedang melakukan eksperimen tentang pembentukan bakat. Hasilnya amazing : ketiga anak perempuan itu ketika dewasa semua menjadi juara catur dunia. Salah satunya bernama Judith Polgar – ia menjadi pecatur perempuan terbaik nomer satu dunia untuk waktu yang panjang.

Eksperimen tadi membuktikan : bakat atau talent itu bukan datang dari langit atau memang dari sononya. Bukan ! Bakat atau talent itu ternyata tetap merupakan buah dari latihan pembiasaan secara spartan sejak usia dini. Latihan pembiasaannya bernama deliberate practice. Artinya : latihan yang terukur, dilakukan secara spartan, dan selalu ditujukan untuk meningkatkan skills secara spesifik. Jika dilakukan sejak usia dini, maka deliberate practice akan bisa menghasilkan yang diharapkan.

Apa poinnya ? Kalau Anda (orang tua) mau menjadikan anaknya berhasil dan skillfull dalam bidang yang diinginkan, maka orang tua harus membangun LEARNING HABIT yang kuat kepada anaknya. Atau kebiasaan untuk menjalankan deliberate practice yang dirancang oleh SAMBA TARUMA dengan cara memberi dukungan secara konsisten dan tekun.

Tidak ada anak yang bodoh dan semua anak mempunyai potensi yang berbeda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *